8 Skill Desain Grafis Pemula: Dari Komposisi hingga Tipografi
Masih baru belajar desain dan bingung harus mulai dari mana? Tenang aja, yang penting tahu dulu apa saja skill desain grafis yang wajib dikuasai sejak awal.
Soalnya, tanpa bekal dasar yang cukup, hasil desain sering terasa asal dan kurang enak dilihat. Padahal, banyak kok hal-hal mendasar yang sebenarnya bisa dipelajari pelan-pelan tanpa harus langsung jago.
Skill Desain Grafis yang Wajib Dikuasai
Banyak yang mengira skilll desain grafis itu soal bakat. Padahal, semua bisa diasah asal tahu dasarnya. Nggak harus langsung paham software rumit atau bikin karya yang “wah”. Justru yang paling penting adalah ngerti dulu fondasinya. Karena dari situ, kreativitas bisa berkembang dengan lebih leluasa.
1. Dasar-Dasar Desain (Design Principles)
Kalau baru mulai belajar desain grafis, hal pertama yang harus dipahami adalah prinsip dasarnya. Ini seperti fondasi dalam bangunan. Tanpa dasar yang kuat, desain bakal terasa berantakan.
So, pelajari cara menata elemen biar rapi dan enak dilihat. Ada yang namanya keseimbangan, kontras, ritme, dan penekanan. Semuanya berguna biar desain punya arah yang jelas. Termasuk juga pemanfaatan ruang kosong supaya tampilan nggak sumpek.
Prinsip-prinsip ini yang nantinya bikin desain terasa profesional meskipun masih sederhana.
Baca juga: Karier di Bidang Desain Grafis: Prospek dan Tantangannya
2. Tipografi
Huruf itu bukan cuma soal pilih font yang lucu. Tipografi itu bisa berngaruh besar ke kesan dan keterbacaan desain. Penting untuk tahu kapan pakai huruf tebal, kapan harus besar, dan kapan cukup kecil tapi jelas.
Mainkan jarak antar huruf atau antar baris juga penting biar nggak bikin mata capek. Kalau salah pilih font, desain bisa kelihatan norak atau malah susah dibaca.
Biasakan juga pakai maksimal dua atau tiga jenis font aja biar nggak ramai. Pelajari juga mana font cocok untuk judul, mana yang cocok buat isi. Tipografi bisa jadi daya tarik utama kalau dipakai dengan tepat.
3. Penguasaan Software
Nggak harus langsung jago semua software. Cukup pilih satu dulu yang paling sering dipakai dan pelajari secara bertahap.
Adobe Photoshop cocok buat edit foto dan layout. Illustrator lebih ke gambar vektor dan logo. Kalau mau yang ringan dan cepat, Canva juga bisa jadi pilihan buat pemula.
Setiap software punya fitur masing-masing, jadi penting banget kenal dulu tombol-tombol dasarnya. Nggak usah buru-buru jago, yang penting rutin praktik. Banyak tutorial gratis di YouTube atau blog yang bisa bantu belajar dari nol. Semakin sering pakai, semakin terbiasa.
4. Penggunaan Warna
Warna itu bisa mengubah mood desain dalam sekejap. Pahami dulu teori warna dasar seperti warna primer, sekunder, dan komplementer. Setelah itu coba mainkan kombinasi warna biar desain lebih hidup.
Hindari pakai warna yang terlalu banyak dalam satu desain, cukup tiga sampai empat warna utama. Warna juga punya makna psikologis, misalnya biru buat kesan tenang, merah buat semangat, hijau buat segar.
Belajar juga tentang kontras biar teks nggak tenggelam di background. Gunakan tools seperti Adobe Color untuk cari palet warna yang serasi. Warna yang tepat bikin desain terasa lebih niat dan profesional.
5. Layout dan Grid
Layout itu kayak denah rumah buat desain. Semua elemen harus punya tempat yang pas. Kalau asal taruh, hasilnya bisa bikin bingung orang yang lihat.
Grid membantu menyusun elemen supaya sejajar dan konsisten. Biasakan pakai margin dan jarak antar elemen yang cukup. Jangan sampai elemen saling dempet dan bikin sesak. Pelajari juga konsep alignment. Apa perlu rata kiri, tengah, atau kanan.
Layout yang rapi bikin desain kelihatan lebih serius dan nggak asal jadi. Gunakan prinsip hierarki visual buat menentukan mana yang harus dilihat duluan. Semua ini bisa dipelajari sambil praktik langsung.
6. Mengenal Format dan Ukuran File
Bikin desain itu nggak cukup sampai hasilnya keren. Harus tahu juga soal format file yang cocok buat kebutuhan yang berbeda.
Misalnya PNG buat gambar transparan, JPG buat foto, dan PDF untuk cetak. Kalau desainnya butuh ukuran fleksibel tanpa pecah, pakai SVG.
Ukuran file juga penting, apalagi kalau mau upload ke web. Jangan sampai filenya terlalu besar dan bikin loading lama. Belajar juga cara mengompres file tanpa mengorbankan kualitas. Kenali istilah seperti DPI dan resolusi, karena ini berngaruh ke kualitas cetak. Desainer yang ngerti format file pasti lebih dipercaya klien.
7. Visual Branding Dasar
Visual branding itu soal bikin identitas visual yang konsisten. Kalau sudah bisa bikin logo sederhana, kombinasi warna brand, dan elemen grafis pendukung, berarti udah satu langkah lebih dekat jadi desainer yang bisa dipercaya.
Biasakan bikin desain yang sesuai karakter brand. Misalnya elegan, playful, atau minimalis. Logo harus bisa dikenali walau cuma dilihat sekilas. Pilihan warna dan font juga harus konsisten di semua materi desain.
Jangan lupa bikin moodboard buat menentukan gaya visual yang mau dibangun. Branding yang kuat bikin desainmu lebih berkesan.
8. Problem Solving dan Kreativitas
Desain itu bukan soal keren-kerenan doang. Kadang klien datang dengan masalah yang butuh solusi visual.
Misalnya, gimana bikin brosur yang gampang dibaca tapi tetap menarik? Di sini pentingnya berpikir kreatif sambil tetap logis. So, latih diri untuk cari ide dari referensi tapi jangan asal jiplak. Pahami kebutuhan audiens sebelum mulai desain.
Kreativitas juga bisa dilatih dari eksperimen kecil-kecilan. Jangan takut gagal, karena dari situ biasanya muncul ide yang justru paling oke. Desainer yang bisa ngasih solusi akan lebih dihargai daripada yang cuma bisa bikin tampilan bagus.
Baca juga: Ilustrasi Buku Sastra Kumpulan Cerpen Sarapan Pagi Penuh Dusta Puthut EA
Belajar desain dari nol memang bisa bikin bingung. Terutama kalau belum tahu skill desain grafis apa saja yang perlu dikuasai duluan.
Sering kali, orang langsung lompat ke bikin poster atau logo tanpa mengerti dasar-dasarnya. Padahal, fondasi ini penting biar hasil desain nggak cuma kelihatan bagus, tapi juga jelas, rapi, dan gampang dipahami.
Begitu mulai paham dasar-dasarnya, banyak hal seru bisa dicoba. Mulai dari bikin ilustrasi, doodle, sampai eksplorasi handlettering. Semua itu bisa jadi cara latihan sekaligus peluang bikin karya yang personal dan berkarakter. Kalau kamu lagi cari inspirasi atau pengin lihat contoh karyanya, aku juga buka open commission. Bisa klik di sini ya, siapa tahu cocok.
Leave a Comment